Home » » Filosofi Climbers Pada Blog

Filosofi Climbers Pada Blog


Filosofi Climbers : Secara sederhana, kehidupan ini bisa diibaratkan sebagai pendakian gunung. Paul Stolz membagi manusia menjadi tiga dalam analogi mendaki gunung.

  • Quitters, 
  • Campers dan 
  • Climbers. 

Tipe pertama adalah Quitters, mereka yang keluar dari pertarungan. Orang – orang ini mudah putus asa jika menemui rintangan sehingga jauh dari sukses.

Tipe kedua adalah Campers, mereka ini berhenti ditengah jalan, merasa sudah berhasil meskipun belum memcapai puncak. Dalam kehidupan nyata, orang – orang seperti ini adalah orang yang cepat puas meskipun belum mencapai hasil yang maksimal.

Tipe ketiga adalah Climbers atau mereka yang terus mendaki. Orang – orang ini selalu berpikiran positif, tidak kenal menyerah, terus melangkah dan berjuang sampai akhirnya mencapai puncak gunung.

Dalam kehidupan nyata, orang – orang inilah yang terus bergerak maju dan melihat tangtangan sebagai peluang. Jika rintangan adalah malapetaka bagi orang lain, maka bagi mereka adalah berkah, karena itulah yang akan membawa mereka naik kepuncak.
Inilah orang – orang yang akan sukses mengejar impian – impiannya.

Tulisan diatas saya baca pada sebuah dinding di salah satu Bank terbesar milik pemerintah. Analogi mendaki gunung untuk tipe – tipe orang tersebut terasa pas untuk menggambarkan perjalanan sebuah situs atau blog yang saat ini tengah saya coba rintis.


Untuk kategori Blog Quitters, saya menggambarkannya sebagai blog yang tidak pernah diurus, di update dan ditinggal oleh pengelolanya.
Pada awalnya blog ini dibuat dengan semangat yang tinggi, dengan impian suatu sasat nanti akan menjadi blog yang dikunjungi banyak pembaca. Namun dalam perjalanannya blog ini tidak pernah diupdate, dan hanya berisi beberapa artikel yang tanggal postingan terbarunya mungkin sudah sekian tahun yang lalu.

Blog ini persis seperti orang yang sedang mendaki gunung, diawal keberangkatan penuh semangat dan keceriaan. Namun karena menemukan halangan berupa semak belukar, kondisi alam , tebing yang curam dan lain sebagainya memutuskan untuk berhenti melanjutkan perjalanannya.

Padahal pendakaian yang baru mereka lakukan masih disekitar kaki gunung.

Tipe blog yang kedua adalah Blog Campers, artinya adalah blog kemping. Blog ini masih dikelola, masih ada update postingan, namun dilakukan sesuka hati pengelolanya. Jadwal postingan yang tidak teratur dan tidak ada niat untuk meningkatkan kualitas blog menjadi lebih baik dari sebelumnya baik dalam hal artikel dan tampilan web menjadi salah satu ciri blog dengan tipe Campers ini.

Blog ini tidak pernah berkeinginan untuk menjadi lebih bagus dari yang sebelumnya. Pengelolanya sudah merasa cukup puas dengan kondisi apa adanya, persis seperti orang yang sedang mendaki gunung namun berhenti di pinggang gunning dan mendirikan perkemahan.

Mereka tidak ada niat untuk melanjutkan perjalanan untuk melanjutkan pendakian, tapi sudah merasa melakukan pendakian dan menikmati kejayaan telah melakukan pendakian meskipun tidka benar – benar melakukan pendakian karena tidak pernah mencapai puncak gunung.

Blog Climbers adalah tipe blog yang ketiga. Blog dengan tipe ini adalah blog yang selalu memberikan yang terbaik untuk pembacanya. Terus memperbaiki kualitas artikelnya, tampilan webnya dan menjadi tempat untuk sumber informasi dan diskusi melalui komentar - komentar dari para pengunjungnya.

Blog ini diibaratkan seperti pendaki gunung yang terus melakukan perjalanan menuju puncak.
Terus kapankah sebuah blog dikatakan telah mencapai puncak ?

Blog dengan tipe climbers tidak pernah mencapai puncak, karena blog dengan tipe ini akan selalu berinovasi untuk menjadi lebih baik. Dan sebenarnya sebuah blog tersebut dikatakan sukses disaat dia terus merintis jalan untuk selalu mendaki sampai kepuncak. Dan momen sepanjang perjalanan menuju puncak itulah sebenarnya kesuksesan sebuah blog dapat dirasakan.

Semoga saya dan anda dapat menghasilkan sebuah blog yang selalu bertipe Climbers.

0 komentar:

Posting Komentar