Home » » Tips Menjadi Kratif , Jadwalkan Waktu Istirahat Anda

Tips Menjadi Kratif , Jadwalkan Waktu Istirahat Anda


Tips Menjadi Kratif , Jadwalkan Waktu Istirahat Anda - Bayangkan pada suatu ketika Anda diminta menyelesaikan dua atau beberapa masalah pekerjaan yang membutuhkan pemikiran kreatif dalam waktu bersamaan. Pilihan yang dapat anda lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah : 
  1. Menghabiskan setengah waktu pertama Anda untuk mencoba masalah pertama dan setengah waktu ke dua mencoba masalah kedua.
  2. Bergantian antara dua masalah dengan interval reguler yang telah ditentukan sebelumnya (misalnya, beralih setiap sepuluh menit).
  3. Beralih mengerjakan masalah tergantung kebijakan Anda.
Jika anda adalah seperti ratusan orang lainnya yang diajukan pertanyaan ini, anda akan memilih pilihan nomor 3 yaitu beralih di antara masalah tersebut sesuai kebijakan Anda sendiri. Karena, pendekatan ini menawarkan otonomi dan fleksibilitas maksimum, memungkinkan Anda untuk “mengubah jalur” dari satu masalah ke masalah lainnya saat Anda merasa buntu pada satu masalah.

Tapi jika tujuan Anda ingin menyelesaikannya dengan ide - ide kreatif, pendekatan ini mungkin tidak optimal. Sebaliknya, beralih antar masalah dengan interval reguler yang telah ditentukan kemungkinan akan memberi hasil yang lebih baik.

Mengapa pilihan nomor 3 yang beralih sesuai kemauan Anda sendiri, disimpulkan tidak memberi hasil yang paling kreatif? Karena saat mencoba masalah yang membutuhkan kreativitas, kita sering menemui jalan buntu tanpa menyadarinya. Kita berputar-putar di sekitar ide-ide yang tidak efektif dan tidak sadar bahwa waktu berjalan terus. Sebaliknya, pilihan no 2 yang secara teratur beralih bolak-balik antara dua tugas pada interval yang ditentukan dapat mengatur ulang pemikiran Anda, memungkinkan Anda mendekati setiap permasalahan dari sudut yang segar.



Dalam sebuah percobaan, secara acak diberikan beberapa permasalahan pada  peserta dengan menggunakan salah satu dari tiga pendekatan. Peserta yang diinstruksikan untuk terus-menerus beralih bolak-balik antara dua masalah pada interval tetap (pilihan no 2), secara signifikan lebih cenderung menemukan jawaban yang tepat untuk kedua masalah tersebut, daripada peserta yang beralih sesuai kebijakan mereka sendiri (pilihan 3) atau membagi pekerjaan tersebut berdasarkan waktu (pilihan no 1).

Pada seebuah studi untuk memancing keluarnya ide kreatif,  kepada peserta disodorkan permasalahan yang tidak memiliki jawaban yang benar. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui, apakah manfaat menjauhkan diri dari masalah pada interval reguler dan berpindah ke jenis masalah lain yang menjamin kreativitas.

Seperti dalam studi pertama, kebanyakan orang percaya bahwa mereka akan berkinerja lebih baik jika mereka beralih di antara dua tugas pembangkitan ide dengan kebijakan mereka sendiri. Dari hasil studi tersebut , kembali ditemukan bahwa, peserta yang diinstruksikan untuk beralih antara dua tugas secara reguler (pilihan no 2) dapat  menghasilkan ide-ide paling baru.

Dari dua studi diatas, terlihat bahwa kebanyakan  orang-orang tidak  menyadari saat pemikirannya sudah mulai buntu untuk menghasilkan ide kreatif.  Peserta yang tidak menjauh dari tugas secara berkala, lebih cenderung menulis gagasan "baru" yang sangat mirip dengan yang gagasan terakhir mereka tulis. Meskipun mereka mungkin merasa bahwa mereka berhasil, kenyataannya adalah bahwa, tanpa jeda yang diberikan oleh peralihan tugas terus-menerus, kemajuan aktual mereka menjadi terbatas.

Dari hasil penelitian lain disimpulkan bahwa, jeda singkat dapat meningkatkan variasi gagasan yang dihasilkan. Hal ini menunjukkan bahwa kesibukan kehidupan kerja sehari-hari kita, dapat memfasilitasi munculnya kreativitas, jika  kita sejenak menjauh dari sebuah tugas dan menyegarkan pemikiran kita.

Ketika Anda mengerjakan tugas yang memerlukan pemikiran dan ide kreatif, pastikan ada interval waktu untuk menyegarkan pendekatan Anda terhadap masalah anda. Tetapkan jeda secara berkala - gunakan penghitung waktu (timer) jika perlu. Saat jeda habis, alihkan tugas kehal-hal lain seperti  periksa email, atau bersihkan meja, lalu kembali ke tugas semula. 

Jika Anda ragu untuk mengambil jeda karena Anda merasa sedang lancar mengerjakan tugas atau merasa sedang lagi ada ispirasi, ingatlah bahwa kita cenderung menghasilkan gagasan berlebihan yang kurang berkualitas disaat kita tidak beristirahat secara teratur.

Artikel ini saya adaptasi tulisan pada The Daily Harvard Business Review. Jika Anda merasakan manfaat dari artikel ini, silahkan di-forward ke rekan kerja, teman, atau sahabat Anda. Happy reading... Semoga bermanfaat.
Terima kasih.

0 komentar:

Posting Komentar